Oleh: Mohammad Zakki Azani
“Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS Yusuf [12]: 87)
Kegagalan adalah sesuatu yang dinilai buruk oleh hati nurani atau naluri manusia. kegagalan tak jarang menimbulkan kekecewaan yang dalam, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan terhadap diri sendiri. Gagal menjadi kata yang ditakuti sehingga setiap orang berusaha menjauhinya. Ia diibaratkan jurang yang memisahkan antara harapan dan kenyataan. Beberapa banyak orang yang mengakhiri hidupnya dengan tragis karena tidak lagi menahan derita kegagalan.
Sebagai seorang muslim kesedihan dan duka terhadap suatu kegagalan bukanlah jalan terbaik. Allah berfirman SWT dalam surat Al-baqarah [2] : 214 : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
Dalam Islam setiap kegagalan berarti cobaan atau ujian. Kegagalan harus dijadikan cambuk menuju kerja yang lebih termotivasi. Kegagalan adalah persimpangan jalan menuju kesuksesan. Dalam pandangan Allah SWT mereka yang justru memotivasi diri setelah mengalami kegagalan, mereka itulah orang yang sabar. Allah SWT berfirman: “kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri."(QS Ibrahim [14] : 12)
Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa Kesuksesan adalah sebuah paket dan bagian dari paket itu adalah kegagalan. Pandangan yang mengatakan bahwa orang sukses adalah yang tidak pernah gagal adalah pandangan keliru. Orang sukses adalah orang yang tidak pernah berpikir dirinya kalah, ketika ia terpukul jatuh, ia bangkit kembali, selalu belajar dari kesalahannya dan bergerak maju untuk lebih baik.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS Al-Sharh [94] : 5-8)
Maka beruntunglah orang yang sudah pernah mengalami kegagalan lantas ia tetap istiqomah untuk meniti kegagalan menuju untuk kebangkitan dari keterpurukan. Wallahu a’lam…
2 comments:
FAIL once doesn't mean FAIL forever...
sebuah tulisan yang sangat menginspirasi kawan, cara anda menyajikannya juga ringan tapi padat, terimakasih kawan. kalaua ada waktu silahkan kunjungi blog saya Catatan Kecil si Golee
Post a Comment